Saturday, March 2, 2013

Biar rindu terhenti #4

Rindu kembali bertamu di ruang senja.

Lembayung semburat melukiskan garis kekuningan di angkasa.

Sore itu indah sekali,

seolah bertepuk tangan gemas

melihat aku yang sedang mengurai..

tumpukan rindu yang menggunung.

Semesta tahu bahawa aku derita malarindu.

.

Aku,

tersenyum sendiri dengan status tawanan rindu.

Maaf..

Bila diam ini membuat banyak prasangka

Termenung dan gelisah

ketika semua tentang bayanganmu

perlahan mulai menghilang,

Sepi menjalani hari

.

Dan aku,

seperti bulan yang membelakangi cahaya,

Terlihat tegar nan indah dari sini

tetap, ia sangat terluka melihatnya dekat

kerana deritanya rindu itu aku pendam

diam dan sangat dalam..

Ketika aku pilih rasa itu,

aku temui Tuhanku, yang setia memberi teduh..

Rasa rindu yang tiada berbelah bagi.

Allahu..

Di mataku, senja tak pernah bisa terlihat biasa saja.
Apakah kau pernah tidak merasa kagum saat menatap merah langitnya?

- Tia Setiawati Priatna

Semakin aku diam, semakin terlihat diriku sebenarnya


p/s: Tetaplah berusaha, walau kadang goyah, kadang merasa tidak mampu, kadang merasa tidak kuat atau malah kadang bukan hanya merasa tapi sudah mulai menyerah. Kerana takdir itu di hujung usaha.

gambar muslimat manelah aku ambil ni. kah kah kah

Rindu itu adalah anugerah dari Allah – Hijjaz.

2 comments:

  1. takdir di hujung usaha.

    maka usaha tak buleh berhenti. tapi letak kebergantungan yang paling tinggi pada Allah.

    ReplyDelete