Rindu kembali bertamu di ruang senja.
Lembayung semburat melukiskan garis kekuningan di angkasa.
Sore itu indah sekali,
seolah bertepuk tangan gemas
melihat aku yang sedang mengurai..
tumpukan rindu yang menggunung.
Semesta tahu bahawa aku derita malarindu.
.
Aku,
tersenyum sendiri dengan status tawanan rindu.
Maaf..
Bila diam ini membuat banyak prasangka
Termenung dan gelisah
ketika semua tentang bayanganmu
perlahan mulai menghilang,
Sepi menjalani hari
.
Dan aku,
seperti bulan yang membelakangi cahaya,
Terlihat tegar nan indah dari sini
tetap, ia sangat terluka melihatnya dekat
kerana deritanya rindu itu aku pendam
diam dan sangat dalam..
Ketika aku pilih rasa itu,
aku temui Tuhanku, yang setia memberi teduh..
Rasa rindu yang tiada berbelah bagi.
Allahu..
Di mataku, senja tak pernah bisa terlihat biasa saja.
Apakah kau pernah tidak merasa kagum saat menatap merah langitnya?- Tia Setiawati Priatna
Semakin aku diam, semakin terlihat diriku sebenarnya
p/s: Tetaplah berusaha, walau kadang goyah, kadang merasa tidak mampu, kadang merasa tidak kuat atau malah kadang bukan hanya merasa tapi sudah mulai menyerah. Kerana takdir itu di hujung usaha.
gambar muslimat manelah aku ambil ni. kah kah kah
Rindu itu adalah anugerah dari Allah – Hijjaz.
takdir di hujung usaha.
ReplyDeletemaka usaha tak buleh berhenti. tapi letak kebergantungan yang paling tinggi pada Allah.
aiwah ahsanti.. :)
ReplyDelete