Dari seseorang,
“.. tapi bahasa saya tak sehalus awak.”
“.. wah.. puitisnya..”
Dll.
.
Sahabatku,
Puisi itu bukanlah kolaj kata-kata yang boleh ditampal atau disusun.
Tetapi adalah yang terlahir dari seluruhnya
ikhlas - si hati.
Maka,
halus atau kasar bahasa itu
bukanlah aras yang menentukan sama ada puisi itu indah atau sebaliknya.
Bahkan yang sebenarnya adalah ‘isi’
─ puisi kita.
.
Lalu sayangku,
usah khuatir jika bahasamu tak sehalus yang lain.
Biarlah mungkin tampak kasar dalam retoriknya
tapi halus bagi yang benar tahu,
hakikat ‘kehalusan’ puisi - cinta Allah.
.
Biidznillah, segala sesuatu yang di dalamnya punya cinta Allah, akan ternampak indah bagi hati-hati - yang juga lagi sedang mencari.
”..dan bila isi hatimu begitu penuh dengan cinta-Nya, masakan tiada terlimpah pada setiap gerak kerja.”
Senyum.
.
p/s: Kerana aku terlalu ingin mencari cinta Allah pada setiap tulisan. Dan ketika dalam pencarian itulah aku dipertemukan — Cinta Allah yang telah menuliskan untuk kita berjodoh sebelum jasad ditiupkan roh. Dan ternyata, cinta ini juga telah menemukan semula roh kita.
cantiknya bunga ros tu..
ReplyDeleteye.. dari tumblr..
ReplyDeleteamboi,tumblr..
ReplyDeletehaha. reblog2..!
ReplyDeletepuitisnya dhon...
ReplyDeletekalah pompuan...
Tapi A. samad said dan Buya Hamka lelaki..? takkan dierg perempuan jgk.. hahaaa
ReplyDelete